Softwaredesain grafis ini biasanya digunakan untuk kebutuhan desain UI (user interface) pada produk aplikasi maupun website. Sketch merupakan software desain grafis yang berbasis vektor sehingga banyak digunakan untuk mendesain ikon, ilustrasi, logo, user flow, dan kebutuhan UI lainnya.
Dilansirdari Ensiklopedia, berikut ini merupakan media yang digunakan dalam teknik pewarnaan kering, kecuali cat air. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. pensil warna adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.
Selainmemiliki beberapa bahan ada juga beberapa teknik mencetak seni grafis berikut tekniknya: Silkscreen (Saring) Teknik mencetak seni grafis dengan silkscreen atau lebih dikenal dengan sebutan sablon adalah teknik cetak yang menggunakan Screen (kasa) yang dipasang rangka. Kasa sendiri bersifat lentur, halus dan elastis.
Berikutkini akan dijabarkan penggunaan atau pemanfaatan komputer di bidang seni: 1.1 Seni Gambar. 1.1.1 Fotografi. Dengan menggunakan software komputer kita dapat mengedit foto dengan efek yang kita mau, menghilangkan gambar atau menambahkan gambar baru ke dalam sebuah gambar. Hal ini dapat membuat hasil foto dari kamera dapat menjadi lebih
PengertianMultimedia - Dalam hidupnya, manusia perlu berkomunikasi untuk bisa saling memahami. Kalau mulut dan bahasa lisan merupakan alat komunikasi paling utama selama ini, dalam beberapa tahun terakhir, ada sebuah cara baru dalam berkomunikasi. Cara tersebut adalah melalui teknologi multimedia. Tidak seperti obrolan lisan antara orang per orang, multimedia lebih cocok dipakai dalam
CaLe4. 29 B. Mencetak 1. Pengertian Mencetak Mencetak adalah memberikan gaya atau suatu tekanan pada suatu benda untuk menghasilkan suatu bentuk gambar Depdikbud 198236. Sedangkan menurut Rachmat 1997506, mencetak adalah kegiatan karya seni rupa dalam bentuk dua dimensi, yang dilakukan dengan menggunakan alat cetakan hasil kreasi sendiri atau orang lain, sebagai hasil ungkapan perasaan dari apa yang dilihat, diraba, yang menjadikan kesan keseluruhan. Menurut Affandi 200613 mencetak merupakan kegiatan menggambar tidak secara langsung dengan goresan tangan, melainkan melalui media perantara yang disebut klise atau cetakan gambar. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mencetak adalah kegiatan karya seni rupa dalam bentuk dua dimensi melalui media perantara yang disebut klise atau cetakan gambar dengan memberikan gaya atau suatu tekanan pada suatu benda untuk menghasilkan suatu bentuk gambar. Salah satu karakteristik dalam kegiatan mencetak yaitu hasil gambar cetak ditentukan oleh prosesteknik cetak dan mejenis media yang digunakan, artinya, setiap karya Dalam kegiatan mencetak diperlukan hal-hal yang bersifat teknis. misalnya kreativitas penggunaan media dalam mencetak dan kemampuan dalam proses mencetak. Pemilihan warna, pengolahan bentuk, serta penerapan unsur- unsur lainnya, dimaksudkan sebagai media dalam menyalurkan ungkapan perasaan pembuatnya. Keleluasaan dalam mengungkapkan ekspresi tanpa dibatasi 30 norma-norma dalam menciptakan karya seni, lebih ditujukan agar tidak mengikat kebebasan berekspresi. Keberhasilan mencetak sangat tergantung pada kemampuan daya imajinasi dalam mengungkapkan yang ada dalam pikiran. Dalam kaitan dengan pembelajaran, khususnya dalam bidang seni rupa, tujuan mencetak adalah melatih kemampuan motorik tangan dan daya imajinasi melalui kegiatan mencetak, sehingga dapat mengenal lingkungannya dengan lebih baik dan terampil menurut unsur-unsur rupa berdasarkan kaidah-kaidah desain. 2. Jenis-jenis Teknik Cetak Menurut Rokhmat 2002 12, proses mencetak memiliki prinsip yang berdasarkan pada perbedaan klisenya yang dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu a. Cetak Tinggi Relief Print Cetak tinggi adalah keadaan permukaan klise tinggi rendah, pada bagian yang tinggi terkena tinta, dan bagian tersebut sebagai penghasil gambar. Cetak tinggi berarti cetak timbul. Berdasarkan bahan klise yang digunakan, maka ada beberapa jenis cetak tinggi, yaitu a Wood block print, b linoleum print, c parafin print, d string print. Wood block print atau cukil kayu apabila dilihat dari alat yang digunakan dan cara penorehannya dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu 1 Wood cut, adalah papan klise kayu papan dipotong membujur yang ditoreh dengan alat chisel dan penorehannya atau cukilannya sederhana. 31 2 Wood engraving, adalah papan klise dari kayu papan dipotong melintang ditoreh dengan alat yang lembut burin atau graver dan penorehannya sangat rumit dan lembut. Dalam Wachowiak dan Ramsay 1969 98-101 cara pembuatan klise dengan Linoleum print yaitu menggambar gambar sketsa dengan pensil, krayon hitam, dan sejenisnya pada bidang linoleum, kemudian seketsa tersebus ditoreh menggunakan benda tajam. Setelah itu oleskan tinta pada sisi linoleum yang ditoreh. Tempelkan kertas putih atau kertas warna pada sisi linoleum kemudian ditekan. Bagian pada permukaan linoleum yang tidak terkena cat atau tinta menghasilkan gambar pada permukaan kertas yang ditempelkan. A B Gambar 1 Gambar Cetak Menggunakan Bahan Linoleum dalam Wachowiak dan Ramsay 1969 92 Sedangkan Parafin print cetakan dengan lilin padat, yaitu membuat klise dengan cara menoreh permukaan lilin yang padat menggunakan benda tajam misalnya paku, sehingga menghasilkan cetakan. Kemudian permukaan lilin diolesi dengan cat atau tinta. Setelah permukaan lilin diolesi, tempelkan kertas 32 pada permukaan lilin tersebut hingga cat menempel pada kertas. Bagian pada lilin yang tidak terkena cat atau tinta menghasilkan gambar pada permukaan kertas yang ditempelkan. Teknik cetak tersebut juga dapat menggunakan bahan dari gips. Cetak tinggi apabila dilihat dari cara pembuatan klise dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu 1 Cap, artinya menggunakan bahan klise dari alam, misalnya daun, jari, pelepah pisang, dan lainnya. Motifnya sudah ada secara alami, maka proses pembuatannya tidak menggunakan cara mencukil atau menoreh. Teknik cetak cap menggunakan bahan dari alam vegetable print sesuai untuk anak usia SD, karena bahan yang digunakan sederhana dan proses pembuatannya tidak sulit untuk dilakukan anak usia SD. Gambar 2 Gambar Cetak Cap dari Bahan Alam dalam Wachowiak dan Ramsay 1969 91 Gambar 3 Gambar Cetak Cap dari Bahan Alam dalam Wachowiak dan Ramsay 1969 43 33 2 Cukil, artinya pembuatan klise dengan cara mencukil atau menoreh bahan atau sejenisnya. Misalnya dengan triplek dan hardboard. Teknik cukil yang sesuai untuk anak usia SD dapat menggunakan bahan linoleum, kertas karton tipis Cardboard, dan sejenisnya karena mudah dalam pengerjaanya. Linoleum dan karton tipis merupakan bahan yang lunak dan mudah di toreh. Gambar 4 Gambar Cetak Cardboard dengan Bahan Karton dalam Wachowiak dan Ramsay 1969 96 3 Kolase atau kolagraf, artinya pembuatan klise dengan cara ditempel pada bidang klise. Dapat menggunakan bahan yang beranekaragam jenisnya, yang penting diperhatikan tinggi rendahnya bahan yang digunakan. Bahan yang dapat digunakan antara lain kertas konstruksi, kertas dari majalah, sisa-sisa kain, karpet sampel, kertas berwarna, lembaran logam, daun, biji, pasir, dan sebagainya. Bahan yang sudah ditempelkan pada bidang kertas kemudian diolesi dengan tinta, setelah itu kertas ditempelkan pada permukaan yang telah diolesi cat atau tinta. Kemudian tekan kertas tersebut hingga cat menempel pada kertas. Pada bagian yang 34 dalam akan menghasilkan gambar karena cat atau tinta tidak menempel pada kertas. Gambar 5 Gambar Cetak dengan Teknik Kolase dalam Wachowiak dan Ramsay 1969 83 b. Cetak Dalam Intaglio Print Cetak dalam adalah keadaan permukaan klise tinggi rendah, pada bagian yang rendah tempat menempelnya tinta dan bagian tersebut sebagai penghasil gambar. Permukaan klise Intaglio Print memiliki permukaan tinggi rendah, sama dengan klise cetak tinggi Relief Print, perbedaannya terletak pada cara membubuhkan tinta di permukaan klise. Pada teknik cetak dalam yaitu membubuhkan tinta dengan kuas pada bagian rendah sampai terisi tinta, dan pada bagian yang tinggi dibersihkan. Sedangkan pada teknik cetak tinggi yaitu dengan menggunakn rol sehingga yang terkena tinta hanya pada permukaan yang tinggi. Gilbert, 1992; Andrews, 1964; Ross dan Romano, 1974; Sahman, 1993 dalam Rokhmat, 2002 15 mengungkapkan bahwa dalm intaglio print terdapat beberapa teknik yang dikembangkan atau yang lazim digunakan para 35 seniman untuk berkarya seni grafis, yaitu engraving, drypoint, mezzotint, etching, dan aquatint. Pembuatan klise cetak dalam dengan cara mengikis atau menorah, sehingga menghasilakn parit-parit. Bahan klise biasanya menggunakan lempengan tembaga tembaga. Alat dan bahan yang digunakan untuk menorah atau mengikis antara lain jarum needle, rocker, burin atau graver, dan bahan kimia asam nitrit. c. Cetak Datar Planography Print Cetak datar adalah keadaan permukaan klise rata datar, namun ada bagian yang menolak dan ada bagian yang menerima tinta. Bagian yang menerima tinta sebagai penghasil gambar. Perbedaan bagian permukaan tersebut disebabkan oleh tebalnya lapisan kimia emulsi yang melekat pada permukaan klise. Untuk anak usia SD dapat menggunakan teknik cetak lipatan, cetak tunggal monoprint, dan sejenisnya. Cetak lipatan yaitu membuat klise dengan cara melipat kertas menjadi dua bagian kemudin mengoleskan cat pada salah satu bagian bidang kertas, selanjutnya kertas dilipat kembali dan ditekan secara merata sehingga cat menempel dan menghasilkan gambar. Cetak tunggal monoprint merupakan teknik cetak dengan bidang datar yang tidak dapat diulangi lagi untuk menghasilkan gambar yang sama. d. Cetak Tembus Stencil Print Cetak tembus adalah keadaan permukaan klise berlubang-lubang, dan lubang tersebut tempat lewatnya tinta yang sekaligus sebagai penghasil 36 gambar. Tinta yang ditekan akan melalui lubang-lubang yang akibatnya mengenai bidang di bawahnya. Berdasarkan keadaan klise yang digunakan, maka cetak tembus dapat dibedakan dalam dua tipe, yaitu 1 Klise dalam keadaan berlubang, untuk memperoleh lubang sebagai pola dilakukan pemotongan cut out, stencil print. 2 Klise berupa lembaran kasa silk, untuk memperoleh pola gambar dilakukan penutupan pada bagian yang tidak diinginkan silk screen. Kedua teknik tersebut diatas memiliki proses pembuatan klise yang berlawanan, yaitu stencil print membuat lubang pada lembaran klise, sedangkan silk screen berusaha menutup lubang kasa. Untuk anak usia SD dapat menggunakan teknik percikan karena mudah dan sederhana. Teknik percikan yaitu dengan cara menyemprotkan cat warna dengan menggunakan sikat, sisir rambut, atau air brush pada bidang kertas yang sudah ditutup dengan pola gambar. Selain jenis teknik mencetak di atas yang merupakan teknik cetak berdasarkan pada prinsip dasar teknik mencetak, terdapat teknik mencetak untuk anak-anak usia SD dapat meliputi teknik cetak lipatan, teknik cetak penampang, cetak cukilan, cetak sablon, cetak percikan, dan cetak mono. Teknik-teknik cetak tersebut merupakan teknik cetak sederhana sehingga mudah untuk dikerjakan anak-anak usia SD. 37 3. Gambar Cetak Anak-anak
Kamu mungkin sudah nggak asing dengan kata desain grafis, bahkan mungkin ada juga Quipperian yang ingin mendalami bidang tersebut. Nah bagaimana dengan teknik grafika dan teknologi grafika? Supaya Quipperian nggak bingung dengan bidang-bidang ini. Yuk simak 5 informasi yang telah dirangkum oleh Quipper Campus terkait desain grafis, teknik grafika dan teknologi grafika. 1. Desain grafis nggak selalu ngurusin gambar Desain grafis hampir selalu diperlukan oleh berbagai bidang yang memerlukan sentuhan visual. Dilansir dari kamus Merriam-Webster, desain grafis graphic design dapat diartikan sebagai seni atau profesi yang menggunakan elemen desain baik gambar maupun tipografi untuk menyampaikan informasi tertentu. Nah, jadi meski kamu bakal banyak terlibat dengan materi-materi visual ternyata desain grafis nggak hanya ngurusin gambar tetapi juga harus mempertimbangkan efektivitas materi tersebut dalam mengkomunikasikan suatu pesan. Nah karena erat kaitannya dengan komunikasi dan penyebaran informasi, nggak aneh kalau akhirnya desain grafis juga sering juga dikenal juga dengan desain komunikasi visual. 2. Teknik grafika dan teknologi grafika, belum banyak dilirik tapi punya potensi besar Nah, kalau yang ini mungkin masih banyak Quipperian yang belum familiar. Berbeda dengan desain grafis yang berkutat dengan materi visual dan penyampaian pesannya, teknik grafika atau yang dikenal juga dengan teknologi grafika lebih menekankan pada produksi desain yang telah dipersiapkan sebelumnya. Desain yang telah dipersiapkan oleh desainer grafis nggak akan bisa tampil dalam bentuk fisik tanpa adanya proses cetak. Nah, disinilah peran teknik grafika atau teknologi grafika yaitu mewujudkan desain menjadi suatu barang dan berbentuk secara fisik sehingga pesan yang terkandung di dalam desain tersebut bisa disebarluaskan sesuai dengan medianya. Karena belum seterkenal bidang desain grafis, teknik grafika atau teknologi grafika ini masih belum banyak dilirik orang padahal prospek dan potensinya sangat besar lho! Seiring dengan meningkatnya kebutuhan media-media visual seperti poster, banner hingga kemasan produk maka meningkat juga kebutuhan akan tenaga ahli dan tenaga profesional di bidang teknologi grafika. 3. Produk teknologi grafika dalam kehidupan sehari-hari Pada dasarnya hasil produk dari bidang teknologi grafika adalah barang-barang yang mengandung nilai visual seperti media kampanye yang terdiri dari baliho, spanduk, umbul-umbul hingga poster dan flyer. Selain itu media visual lain seperti koran dan majalah juga termasuk produk yang menggunakan jasa teknologi grafika saat pencetakannya. Nah, produk lain yang berada dalam ranah teknologi grafika adalah kemasan pada produk yang kita pakai sehari-hari seperti kardus yang dicetak dengan desain tertentu, kemasan lapisan plastik hingga kemasan botol plastik yang biasa digunakan pada shampo maupun sabun yang kita gunakan atau packaging makanan maupun minuman yang kita konsumsi. 4. Pendidikan tinggi bidang teknologi grafika Pendidikan formal terkait grafika sebenarnya dapat ditemukan mulai dari level sekolah menengah kejuruan, sayangnya saat ini belum banyak perguruan tinggi yang menggelar pendidikan terkait dengan teknologi grafika, berbeda dengan pendidikan desain yang semakin menjamur. Merujuk dari data Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi BAN-PT saat ini hanya ada 5 program studi terkait dengan teknik dan teknologi grafika yang ada di Indonesia, itu pun di dominasi dengan pendidikan vokasi di jenjang diploma 3 D3. Hanya ada satu kampus yang menyelenggarakan pendidikan sarjana terapan D4 untuk bidang Teknologi Grafika yaitu Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti atau yang juga dikenal sebagai Trisakti School of Multimedia. 5. Teknologi grafika di Trisakti School of Multimedia Program studi Teknologi Grafika di Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti atau Trisakti School of Multimedia memiliki sejarah yang Panjang banget bahkan sejak 1985 alias sejak kampus ini pertama kali didirikan. Awalnya, kampus keren yang berada di Kawasan Jakarta Timur ini bernama Akademi Teknologi Grafika Trisakti ATG Trisakti yang merupakan salah satu perguruan tinggi pertama dengan program studi Teknologi Grafika. Nah, seiring dengan perkembangannya dunia industri dan meningkatnya kebutuhan tenaga profesional di bidang Teknologi Grafika, akhirnya Trisakti School of Multimedia ini pun membuka jenjang pendidikan sarjana S1 dan sarjana terapan D4 termasuk untuk program studi D4 Teknologi Grafika. Di program studi Teknologi Grafika yang bernaung di bawah Trisakti School of Multimedia, umumnya kamu akan menempuh pendidikan selama 8 semester dan mendapat gelar Sarjana Terapan Grafika Graf. setelah lulus nanti. Terdapat konsentrasi ilmu yang bisa kamu perdalam jika kamu berkuliah di jurusan teknologi grafika Trisakti School of Multimedia. Disini kamu akan memperdalam pengetahuan dan kemampuan terkait dengan kemasan packaging karena bidang ini potensial banget nih apalagi dengan meningkatnya produksi aneka produk milik UMKM di Indonesia maupun brand besar yang ada. Selama belajar di di jurusan teknologi grafika Trisakti School of Multimedia kamu akan mempelajari banyak hal, nggak hanya teknik percetakan saja tapi juga hal-hal yang terkait dengan regulasi dan standar kemasan, perancangan sistem kerja dan ergonomi, analisis dan estimasi biaya hingga tata letak dan fasilitas pabrik. Wah lengkap banget ya! Quipperian, ternyata bidang teknologi grafika sama kerennya dengan bidang desain grafis ya! Bidang ini cocok untuk kamu yang ingin terjun di bidang grafis namun merasa nggak suka gambar atau terlalu malu untuk menunjukan desain buatanmu. Kamu bisa berkreasi dengan mewujudkan banyak hal yang tadinya berupa desain menjadi benda-benda fisik lewat teknologi grafika. Nah Quipperian, karena Trisakti School of Multimedia merupakan satu-satunya kampus penyelenggara pendidikan Teknologi Grafika di jenjang D4 alias sarjana terapan jadi pastikan kamu nggak melewatkan info-info ciamik terkait dengan kampus ini. Kalau begitu, harus banget menjadikan Trisakti School of Multimedia sebagai kampus favorit kamu di Quipper Campus. Disini kamu akan mendapatkan bermacam informasi penting terkait dengan teknologi grafika maupun kampus Trisakti School of Multimedia. Jadi, makin tertarik kan dengan bidang yang satu ini? Untuk mengetahui info kampus terlengkap dan berkualitas, cek di
berikut ini yang merupakan teknik mencetak dalam bidang grafika adalah